3 Cara Penggunaan Flash Kamera “TANPA RIBET”.

3 Cara Penggunaan Flash Kamera “TANPA RIBET”.


Dalam dunia fotografi, hasil foto yang memuaskan adalah target utama dari seorang fotografer. Untuk menghasilkan foto yang cerah, bagus dan terlihat profesional dibutuhkan cahaya yang cukup pada saat pengambilan gambar atau take foto.

Untuk menghasilkan cahaya yang cukup dibutuhkan flash dari kamera. Ada 2 jenis flash yang bisa digunakan pada kamera, yaitu flash internal dan flash eksternal. Flash internal selalu terpasang di body kamera, sedangkan flash eksternal yaitu flash tambahan yang terpisah dari body kamera.
Ada beberapa cara penggunaan Flash yang bisa Anda lakukan

Flash Internal
Flash internal adalah flash yang tertancap langsung pada body kamera, yang digunakan untuk alternatif bagi Anda yang ingin mengambil foto tapi kekurangan cahaya atau ruangan cenderung gelap.
Cara penggunaannya, cukup dengan menekan tombol flash (biasanya ada simbol petir) maka akan otomatis flash terbuka dan siap digunakan. Flash ini simpel dan tidak ribet penggunaanya. Flash internal ini sudah bisa menyesuaikan berapa kebutuhan cahaya yang harus di hasilkan oleh flash tersebut.

Akan tetapi, masih ada beberapa kekurangan dari flash internal ini. Yaitu foto yang dihasilkan biasanya memiliki cahaya yang keras dan menimbulkan bayangan yang cukup terasa. Dan untuk kebutuhan cahaya yang cukup banyak, flash jenis ini kurang bisa di andalkan. 



Gambar di atas diambil menggunakan Nikon D5600 + Flash Internal.



Flash Eksternal
Flash eksternal adalah jenis flash yang unitnya terpisah dari body kamera, atau bisa dikatakan sebagai unit tambahan untuk menghasilkan cahaya yang cukup dan bagus pada hasil foto.
Bagi seorang fotografer profesional, flash eksternal sangat penting karena dengan flash eksternal, seorang fotografer bisa bermain arah cahaya sesuai keinginannya. Karena jenis flash ini bisa di atur banyak dan sedikitnya cahaya yang dihasilkan dari flash tersebut.
Ada beberapa teknik penggunaan flash eksternal dengan simpel 

1. Langsung Pasang di Hot Soe Kamera


Penggunaan dengan cara ini terbilang sangat simpel dan tidak sulit bagi seorang  fotografer dalam mempraktekkannya.

Setiap unit flash eksternal yang sudah Anda beli, pasti sudah terdapat tempat untuk mngaitkan antara flash eksternal dengan kamera. Disana terdapat konektor yang jika dipasangkan ke kamera, maka secara otomastis flash tersebut terkoneksi dengan kamera.

Pastikan flash eksternal yang Anda beli sesuai dengan merk dari kamera Anda. Karena ada jenis flash eksternal yang khusus untuk merk kamera tertentu, sebaiknya beli flash eksternal yang sudah mendukung Universal kamera (bisa digunakan di semua merk kamera).

Untuk memasangkan flash eksternal di kamera, maka di perlukan tempat untuk meletakkannya atau biasa disebut Hot Shoe.


Gambar Hot Shoe dari Kamera DSLR Nikon D5600






 2. Terpisah dengan Hot Soe Kamera

Teknik pemasangan flash eksternal yang terpisah dari kamera sering digunakan pada fotografer untuk berkreasi dengan cahaya yang sesuai keiginannya. Karena jika flash terpisah dari kamera, maka arah cahaya flash bisa di atur tata peletakannya. Teknik pengambilan gambar seperti ini biasa disebut dengan teknik Strobist.
Untuk Teknik seperti ini, Anda membutuhkan tambahan alat lagi. Alat yang diperlukan tidaklah banyak, mudah di dapatkan di toko-toko kamera, dan mudah penggunaanya. Beberapa alat yang harus ada untuk melakukan teknik ini antara lain trigger dan tripot flash.

Trigger yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengontrol atau memicu cahaya flash dari jarak jauh, dengan kata lain flash tidak menempel pada kamera. Harga trigger bervariasi dari yang murah sampai yang mahal, tentunya tergantung kualitas dan kemampuan dari trigger tersebut.

Ada juga merk flash eksternal yang pembelian unitnya sudah include trigger, contohnya yaitu merk Godox TT-520 dengan harga dibawah 1 juta.

Untuk tripot flash eksternal, sebagian besar memiliki bentuk yang sama. Dan cara pengguaannya pun tidak berbeda jauh dengan tripot kamera.

Nah, jika semua alat sudah ada, maka saatnya mencoba menggunakannya. Cara penggunaanya cukup simpel, Anda hanya perlu memasangkan trigger ke Hot Shoe kamera. Namun jangan lupa, pasang baterai pada Flash Eksternal dan triggernya terlebih dahulu. Umumnya, flash eksternal menggunakan 4 baterai AA sedangkan trigger menggunakan baterai AAA.

Setelah pasang trigger pada kamera, saatnya pasang flash eksternal pada tripot flash. Lalu test terlebih dahulu, apakah trigger sudah terkoneksi dengan flash tersebut. Jika belum, coba cek kembali pemasangannya dan cek juga pemasangan baterainya.

Jika sudah terkoneksi semua, tempatkan flash sesuai dengan keinginan arah cahaya yang akan di hasilkan dari flash tersebut. 


 3.   Terpasang dan terpisah dari Hot shoe Kamera

Teknik simpel selanjutnya yaitu dengan terpasang dan terpisah dari kamera. Teknik ini tidak lagi memerlukan trigger untuk mengkoneksikan flash eksternal. Akan tetapi Anda membutuhkan lebih dari satu flash eksternal dan tripot flash ekstrnal untuk meletakkan flash tersebut.

Syarat untuk menggunakan teknik ini yaitu flash eksternal yang Anda beli harus sudah mendukung mode Slave. Anda bisa membeli beberapa flash merk Godox TT-520 atau TT-600 yang harganya di bawah 1 juta rupiah.

Penggunaan dengan cara seperti ini terbilang simpel, karena Anda cukup meletakkan 1 flash eksternal pada hot shoe kamera dan flash lainnya pada tripot. Untuk flash yang tidak terpasang di hot shoe, Anda hanya perlu merubah mode flash tersebut menjadi Mode Slave. Untuk caranya bisa berbeda-beda antara merk satu dengan merk flash lainnya. Bisa Anda cari dan baca di manual book unit flash tersebut. Dan sekarang Anda sudah siap untuk berkreasi dengan cahaya.

Nah, demikian pembahasan mengenai 3 Cara Penggunaan Flash Kamera. Ada beberapa catatan buat Anda dalam memilih flash eksternal dan kamera. Sebaiknya, belilah kamera yang sudah mendukung flash yang memiliki kemampuan HSS (High Speed Sync) dan belilah flash eksternal yang sudah memiliki fitur HSS serta memiliki mode TTL (Through The Lens).

Perlu diketahui fitur HSS sangat berguna ketika kita menginginkan Shutter Speed yang tinggi. Seperti memotret perlombaan balap, atau perlombaan lari. Karena dengan fitur HSS ini flash akan memancarkan cahayanya dengan berkali kali untuk menghasilkan hasil foto yang cerah. Karena saat speed tinggi atau kisaran di atas 1/300 hasil gambar akan jika tanpa fitur HSS.

Dan mode TTL diperlukan buat yang tidak suka dengan mode manual flash. Karena jika mode TTL ini di aktifkan maka cahaya yang keluar dari flash itu menyesuaikan pengaturan dari kamera.

 


Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Info Dandika - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template | Distributed By: BloggerBulk
Proudly powered by Blogger